

Namanya Atikah Isna Fatya.
Tya, begitu nama panggilannya.
Entah kenapa saya ingin berbagi cerita pada teman-teman sekalian tentang Tya, sahabat saya.
Jika saya boleh berkata, Tya itu gadis yang patut diacungi jempol.
Mengapa?
Banyak hal yang membuat saya berkata seperti itu.
Meski saat ini saya sudah sangat jarang bertemu dengan Tya karena kesibukan kami masing-masing, tapi kami tetap berkomunikasi meski hanya lewat sms, facebook.
Pertama kali saya mengenal Tya yaitu pada waktu saya kelas 3 SMA dan bimbel di BTA 8.
Saat bimbel saya pernah satu kelas dengan Tya.
Seperti yang saya katakan tadi, banyak hal yang mengapa saya mengatakan Tya sebagai gadis yang patut diacungi jempol.
Tya, dia seorang gadis yang pintar dan rajin.
Itu saya akui sejak saya mengenalnya di bimbel. Saya ingat, di bimbel sewaktu pelajaran Fisika seorang kakak pengajar menanyakan suatu soal Fisika harus menggunakan rumus apa. Ya, jujur saja dalam bidang Fisika, saya angkat tangan hahahaha. Namun, saya saat itu terperangah karena di kelas yang hanya bisa menerangkan tentang soal itu hanyalah Tya. Dan dia yang mengajukan diri. Saat itu yang bisa saya lakukan hanya berkata pada teman sebangku saya yang bernama Eka, "Gak heran kalo Tya yang jawab..." hahahaha..TOP! Selain itu, saya akui lagi bahwa Tya adalah gadis yang rajin,karena saat saya sekelas dengannya di bimbel, waktu try out, pasti Tya yang keluar paling terakhir dan nilainya yang paling tinggi ! Yah, itu Tya :)))
Tya, dia seorang gadis yang lemah lembut.
Sejak pertama kali saya mengenalnya, waktu itu saya dan Tya kenalan di depan kelas.
Saya : namanya siapa?
Tya : Tika.. *dengan suara yang menurut saya sangat jauh lembut daripada suara saya hahaah*
Saya : Oh..anak mana?
Tya : President School, kamu?
Saat istirahat, kadang-kadang kami shalat sama-sama. Dan sosok Tya itu sangat wanita banget ! Apalagi caranya berjalan, hingga teman saya yang lain pernah berkata, "Minder deh gue kalo jalan di samping Tya.." :DD saat itu saya menjawab, "Samaaaaa..ahahaha"
Tya, dia seorang yang romantis.
Hahahahaa ya saat saya baca tulisan-tulisannya di blog atau di notes fb, saya langsung berpikir bahwa Tya ini tipe wanita yang setia dan romantis. dan, ketika saya membaca tulisannya, saya langsung ingat dengan segala curhatan kami saat jaman-jaman semester 1 kuliah hihihi..
Buat tya ----> "aku masih inget kamu pernah cerita alasan milih ambil kedokteran ty, hihihii. karena.......SALUT-lah pokoknya yang pasti untuk kamu sendiri bukan orang lain ya tya sayang :))
Tya, begitu nama panggilannya.
Entah kenapa saya ingin berbagi cerita pada teman-teman sekalian tentang Tya, sahabat saya.
Jika saya boleh berkata, Tya itu gadis yang patut diacungi jempol.
Mengapa?
Banyak hal yang membuat saya berkata seperti itu.
Meski saat ini saya sudah sangat jarang bertemu dengan Tya karena kesibukan kami masing-masing, tapi kami tetap berkomunikasi meski hanya lewat sms, facebook.
Pertama kali saya mengenal Tya yaitu pada waktu saya kelas 3 SMA dan bimbel di BTA 8.
Saat bimbel saya pernah satu kelas dengan Tya.
Seperti yang saya katakan tadi, banyak hal yang mengapa saya mengatakan Tya sebagai gadis yang patut diacungi jempol.
Tya, dia seorang gadis yang pintar dan rajin.
Itu saya akui sejak saya mengenalnya di bimbel. Saya ingat, di bimbel sewaktu pelajaran Fisika seorang kakak pengajar menanyakan suatu soal Fisika harus menggunakan rumus apa. Ya, jujur saja dalam bidang Fisika, saya angkat tangan hahahaha. Namun, saya saat itu terperangah karena di kelas yang hanya bisa menerangkan tentang soal itu hanyalah Tya. Dan dia yang mengajukan diri. Saat itu yang bisa saya lakukan hanya berkata pada teman sebangku saya yang bernama Eka, "Gak heran kalo Tya yang jawab..." hahahaha..TOP! Selain itu, saya akui lagi bahwa Tya adalah gadis yang rajin,karena saat saya sekelas dengannya di bimbel, waktu try out, pasti Tya yang keluar paling terakhir dan nilainya yang paling tinggi ! Yah, itu Tya :)))
Tya, dia seorang gadis yang lemah lembut.
Sejak pertama kali saya mengenalnya, waktu itu saya dan Tya kenalan di depan kelas.
Saya : namanya siapa?
Tya : Tika.. *dengan suara yang menurut saya sangat jauh lembut daripada suara saya hahaah*
Saya : Oh..anak mana?
Tya : President School, kamu?
Saat istirahat, kadang-kadang kami shalat sama-sama. Dan sosok Tya itu sangat wanita banget ! Apalagi caranya berjalan, hingga teman saya yang lain pernah berkata, "Minder deh gue kalo jalan di samping Tya.." :DD saat itu saya menjawab, "Samaaaaa..ahahaha"
Tya, dia seorang yang romantis.
Hahahahaa ya saat saya baca tulisan-tulisannya di blog atau di notes fb, saya langsung berpikir bahwa Tya ini tipe wanita yang setia dan romantis. dan, ketika saya membaca tulisannya, saya langsung ingat dengan segala curhatan kami saat jaman-jaman semester 1 kuliah hihihi..
Buat tya ----> "aku masih inget kamu pernah cerita alasan milih ambil kedokteran ty, hihihii. karena.......SALUT-lah pokoknya yang pasti untuk kamu sendiri bukan orang lain ya tya sayang :))
Tya, dia seorang yang rendah hati.
Ya, point inilah yang benar-benar menempel di hati saya selama saya berteman dengan Tya sampai saat ini. Rendah hati. Tidak perlu saya jelaskan mengapa Tya saya akui rendah hati. Banyaaaak sekali hal yang membuat saya mengatakan seperti itu. Yang pasti, Tya adalah sosok yang sederhana dalam setiap hal. Oleh sebab itu, point inilah yang benar-benar saya ingat dari sosok seorang Tya.
Ya, itulah sosok seorang Tya. Sahabat bukan datang dari keakraban yang tiap hari kita hari bertemu. Tapi, sahabat adalah seseorang di sana yang masih mengingat kita dimana pun dia berada. Sampai detik yang saya hanya bisa katakan adalah, saya bangga mempunyai sahabat seorang Atikah Isna Fatya. You're my beloved friend that i've ever had !! Keep our friendship, tya !!
Ya, point inilah yang benar-benar menempel di hati saya selama saya berteman dengan Tya sampai saat ini. Rendah hati. Tidak perlu saya jelaskan mengapa Tya saya akui rendah hati. Banyaaaak sekali hal yang membuat saya mengatakan seperti itu. Yang pasti, Tya adalah sosok yang sederhana dalam setiap hal. Oleh sebab itu, point inilah yang benar-benar saya ingat dari sosok seorang Tya.
Ya, itulah sosok seorang Tya. Sahabat bukan datang dari keakraban yang tiap hari kita hari bertemu. Tapi, sahabat adalah seseorang di sana yang masih mengingat kita dimana pun dia berada. Sampai detik yang saya hanya bisa katakan adalah, saya bangga mempunyai sahabat seorang Atikah Isna Fatya. You're my beloved friend that i've ever had !! Keep our friendship, tya !!
No comments:
Post a Comment