Monday, October 10, 2011

Kita dan Cita-Cita

Hellooo para pembaca..hari ini saya terdorong untuk menulis tentang cita-cita. Alasannya? Karena, saya yakin setiap manusia itu punya cita-cita. Dan, rasanya hal ini para pembaca juga sudah mengetahuinya, bukan? Namun, di cita-cita di sini bukan sekedar tentang ‘mau jadi saat kita besar nanti’ tapi juga tentang ‘hal yang ingin kita dapatkan hari ini’. Ya, bagi saya itulah cita-cita.

Baiklah, mungkin langsung saja ya kita bahas topik ini. Cita-cita? Apa sih sebenarnya cita-cita itu? Kalau dari dua hari yang lalu Anda rasanya ngidaaam banget sama bakso, namun karena pekerjaan yang benar-benar padat alhasil impian makan bakso telur dengan mie kuning pun luluh lantah. Tapi, ternyataaa karena hasil pekerjaan Anda selama beberapa hari ini memuaskan untuk atasan Anda, alhasil atasan Anda itu berbaik hati untuk mentraktir Anda makan pizza! Nahloh, terus baksonya? Baksonya tetap dikabulkan Tuhan kan? Sekarang coba deh kita pikirkan lagi, bakso dan pizza sama-sama makanan yang enak. Namun, masing-masing punya tingkat kelezatan tersendiri. Nah, karena pekerjaan Anda di mata atasan Anda ternyata dianggap memuaskan maka Tuhan memberikan pizza sebagai ganti bakso yang beberapa hari lalu Anda idam-idamkan. Di sini, apakah cita-cita Anda untuk makan bakso tidak terkabul? Terkabul, jawabannya! Seperti yang tadi saya katakana, Tuhan memberikan pizza sebagai ganti bakso untuk Anda atas hasil kerja keras Anda lewat traktiran atasan Anda.

Lalu, jika Anda masih belum puas dengan satu contoh cita-cita di atas, saya akan berikan lagi kisah lainnya. Ketika teman-teman Anda terlihat bahagia atas hasil pengumuman masuk universitas dan jurusan yang diinginkan mereka ternyata tercapai, kala itu Anda hanya terbengong-bengong dengan pengumuman di layar computer Anda “ Selamat Anda diterima di Jurusan Hukum” TOENG..TOEENG!! padahal dengan mengikuti paket IPC yang Anda harapkan adalah masuk Jurusan Pendidikan Dokter. Lalu…apakah ini artinya berakhir cita-cita Anda? Tidak, jawabannya! Karena, sebenarnya Anda sendiri belum melihat seperti apa cita-cita itu kan? Apa Anda sudah tahu kalau masuk jurusan Hukum Anda pasti jadi pengacara? Atau jadi notaris? Pasti? Tidak kan? Kalau Anda tidak kerja keras lagi, toh sama saja masuk Hukum atau Kedokteran tidak akan membuahkan cita-cita yang sebenarnya.

Nah, contoh lebih konkretnya lagi ya..misalnya, Anda sudah punya kekasih yang telah jalan selama 9 tahun! Ya ampun lama banget ya hehe..kan misalnya. Nah, ternyata eh ternyata saat Anda duduk di pelaminan, ternyata pasangan hidup Anda ternyata bukan kekasih Anda yang selama 9 tahun itu. Siapa pasangan hidup Anda? Ternyata dia adalah orang yang Anda pernah lewati sepintas saat menunggu bis di halte. Nah nah nah…apa artinya cita-cita Anda untuk menikah dengan kekasih hati tidak tercapai? Tercapai kan? Kalau Anda tidak cinta dengan kekasih hati yang duduk di samping Anda di pelaminan itu, terus itu siapa dong? Bukan kekasih hati?

Lalu, misalnya Anda ingin sekali punya mobil. Ngeliat mobil teman sejawat rasanya pengeeen banget bisa ngerasain jok mobil kulit yang empuk dan terhindar dari hujan serta panas bahkan debu kota Jakarta. Beberapa hari kemudian, ternyata Anda menerima kiriman motor dari orangtua Anda yang ada di kota lain. Tanpa babibu dan harus mengeluarkan kocek besar sampai kredit motor di dealer, ternyata dalam waktu sekejap sudah ada motor mulus di depan rumah kontrakan Anda. Apa artinya cita-cita Anda punya mobil tidak tercapai?Iya? Tetap tercapai. Motor dan mobil sama-sama kendaraan yang bisa mengantar Anda pergi dan pulang dari suatu tempat tanpa harus mencicipi bangku angkot yang 6-4 itu kan?Tapi, tingkat kenyaman dari kendaraan itu tergantung Anda sendiri. Namun, tetap saja kan Tuhan memberikan Anda kendaraan untuk hari ini?

Dari beberapa kisah di atas tadi ternyata memberitahukan kepada kita bahwa cita-cita itu tidak hanya sekedar Anda sekolah tinggi jadi dokter, jadi guru, jadi pilot, dan sebagainya. Namun, setiap keinginan Anda hari kemarin dan ternyata diberikan Tuhan hari ini adalah CITA-CITA ANDA. Cita-cita selalu diberikan Tuhan sesuai dengan keinginan Anda. Tidak pernah Tuhan melupakan cita-cita yang Anda inginkan selama Anda bekerja keras mendapatkan cita-cita Anda. Namun, Tuhan punya pesan yang indah bila cita-cita Anda sudah dikabulkan. Apakah Anda bersyukur atas karunia-Nya hari ini? Atau Anda malah menggerutu atas karunia-Nya hari ini? Itu saja.

Cita-cita yang diberikan Tuhan hari ini sama dengan apa yang Anda inginkan selama Anda bekerja keras kemarin.






No comments: