Kau kerap kali bilang padaku
Kau tak suka sepi
Tapi kuperhatikan
Kau suka sendirian
Memojok di ruangan
Menyatu pada sorotan
cahaya lampu
Duduk tenang
Membaca buku-buku lama
yang tak pernah usang
terkikis debuan halus
Dan kali ini
kau kembali mengulang
apa yang kau bilang padaku
Kau tak suka sepi
Kali ini aku tak perhatikan
kau lagi
Aku tanya padamu:
Kau bilang kau tak suka sepi
tapi mengapa kau
suka sendirian
memojok di ruangan yang hampir membuat
asmaku kambuh
hanya untuk membaca buku-buku tebal lama berdebu ini?
Ya, kau tertawa
Tertawa terbahak-bahak
Lalu kau terdiam tetiba
Meniup sedikit debu
yang menempel
di lembaran kertas buku
Dan kau jawab keherananku dengan jawaban yang paling membuatku seolah menjadi sasaran sorotan ratusan
lampu panggung kehidupan:
Ya, aku memang tak suka sepi! Maka aku membaca buku Menenggelamkan
rasa sepiku jauh-jauh
pada rentetan kata-kata
yang mampu membawaku
dalam sekian suasana
yang kutemukan di dalamnya
yang mampu mengingatkanku
dengan aku membaca
aku tak akan pernah
merasa sepi
dengan aku membaca
aku tak akan pernah
merasa tua!
No comments:
Post a Comment