Kau seorang
yang kerap kali kutunggu
kemarin
Sayup-sayup
ku dengar langkahmu
menapaki satu demi satu
anak tangga kayu itu
sesekali berhenti
di pertengahan
entah karena apa
makin lama
langkahmu semakin ku dengar
tak lagi sayup
kini semakin jelas
Dan kau membuka kenop pintu
tapi sayang,
sudah kukunci
dan kau mengetuknya perlahan
hingga lama-lama
kau tak sabar
bertambah keras
ketukan pintumu
entah apa yang membuatmu
penasaran
hingga kali itu
kau mendobraknya
dan kau hanya tertegun
mungkin kakimu jadi beku
atau kau membatu
begitu melihat
sesosok aku
yang sudah terlelap
selamanya
dan kau hanya membisu
mendekap si kata terlambat
Dan kali itu aku
sambil menari-nari
di langit-langit kamar
mengitari dirimu
berharap menenangkan
memberi pikiran
bahagia
untukmu
si kata terlambat
terlepas dari dekapanmu
ya, kau kini tahu!
No comments:
Post a Comment