Wednesday, May 23, 2012

Bermimpilah, Kawan...


Assalamualaikum…

Alhamdulilah..di tengah kesibukan aku mengerjakan skripsi, ada sedikit waktu luangku untuk bisa kembali menulis post di blogku. Seneeeng.. Sebenernya post kali ini aku tulis karena di pikiranku terus kebayang-bayang dengan ‘mimpiku’ selama ini. Aku yakin juga bahwa setiap orang di dunia ini pasti punya mimpi, apapun itu. Nah…mungkin dengan post ini, kita bisa saling berbagi pendapat mengapa kita harus bermimpi. Karena, dengan bermimpi, Allah SWT akan senantiasa dekat kepada kita. Kenapa? Karena kita selalu berdoa pada-Nya.

Segala mimpiku sesungguhnya aku tujukan untuk kedua orangtuaku dan kakakku. Untuk Papa dan untuk Almarhumah Mamaku. Apa yang kukerjakan selama ini, aku niatkan semua untuk bisa membanggakan papa dan mama. Aku akan ceritakan mimpiku sejak kecil yang saat ini mungkin sudah terealisasi, meskipun ada juga yang tidak atau belum terealisasi pada saat ini. Tapi, aku sangat yakin segala sesuatu yang aku jadikan doa, Allah akan kabulkan pada waktu yang tepat.

Sejak kecil, saat aku belum duduk di bangku sekolah, aku punya mimpi kalau aku ingin menjadi seorang pembalap motor. Hahaha mungkin ini kedengarannya lucu. Anak perempuan kok kepikiran untuk jadi pembalap motor? Ya, karena pada saat aku kecil, aku sangat tomboi dan sebagian besar mainanku, mainan anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, motor-motoran accu, robot, peralatan golf, dan bola basket. Alhasil, aku berpikir jika aku bisa menjadi seorang pembalap, aku bisa menemani mamaku kemana saja beliau mau, bisa memiliki banyak sahabat laki-laki, dan menurutku itu sangat KEREN hahaha.. Namun, lambat laun saat aku sudah masuk sekolah, aku punya banyak teman perempuan, Alhamdulilah sedikit demi sedikit aku mau memakai rok, pakaian yang manis gaya anak perempuan, memakai bando, dan dikuncir. Dan… mimpiku untuk menjadi pembalap ternyata belum kandas juga hahaha. Sampai akhirnya aku duduk di SD dan mengenal pelajaran IPA.

Aku suka sekali dengan ilmu alam, apalagi yang berkaitan dengan alam dan manusia. Seperti Kimia dan Biologi. Saat duduk di SD, pola pikirku mulai berkembang dan…mimpiku berganti. Aku ingin menjadi seorang dokter. Bagiku saat itu, mempunyai mimpi menjadi dokter bukan sekedar mimpi anak-anak pada umumnya. Aku memang benar-benar bertekad bahwa pada saat aku nanti di SMA, aku harus masuk IPA supaya aku bisa memilih jurusan kuliah Kedokteran. Jujur, saat di SD aku tipe siswa yang malas hahaha. Waktu belajarku sangat lebih sedikit dibanding waktu belajarku. Balik lagi ya..di tengah mimpiku untuk bisa menjadi dokter pada saat SD, ternyata muncul lagi mimpiku yang lain. Aku ingin bisa memainkan alat musik biola. Ini sebenarnya karena pengaruh dari band The Corrs. Sejak pertama kali mendengar dan melihat penampilan The Corrs, aku langsung tertarik saat Sharon Corrs memainkan biolanya. Pikirku, anak perempuan jika bisa memainkan alat musik itu akan bisa jadi poin lebih dirinya, apalagi biola. Karena, alat musik yang satu itu termasuk alat musik gesek yang sulit dan butuh waktu lama untuk bisa expert. Namun, karena saat SD aku sudah mengikuti beberapa les seperti menggambar, dan karate, aku jadi mengurungkan niatku untuk minta dibelikan biola oleh Papa. Ga enak hati rasanya. Akhirnya mimpiku itu diselak lagi dengan mimpi yang lain hahaha. 

Ya, mimpi untuk bisa masuk ke SMP negeri unggulan. Aku mulai membenahi diriku, cara belajarku, agar aku bisa masuk ke SMP yang aku idam-idamkan sejak aku kelas 4 SD. Aku berpikir, kalau kakak aku bisa masuk ke sana, kenapa aku tidak bisa? Dan…akhirnya, aku bisa menembus itu dengan perjuangan yang mungkin sedikit bikin aku rada stress hahaha Papaku ga mau ngasih uang jajan lagi kalau aku ga bisa masuk sana! Huuhuu
Nah, lanjut ya… di SMP mimpiku untuk bisa main biola semakin menjadi-jadi ditambah karena ada salah seorang teman baikku, anak laki-laki, bisa memainkan alat musik tersebut! Coba bayangkan, masa anak laki-laki bisa main biola, aku anak perempuan ga bisa main alat musik apa-apa? Ada rasa yang bikin aku down saat itu. Padahal di kelas 2 SMP papa sudah membelikan aku biola, tapi tidak pernah kusentuh karena aku ga bisa. Sedih yah… Singkatnya, perjalananku untuk bisa memainkan biola memang tidak lancar. Ada kalanya, aku malas menyentuh biola itu, aku putus asa karena ga bisa memainkan sebuah melodi, ada kalanya aku tergiur untuk bisa main alat musik lain. Tapi, akhirnya, dengan keinginanku yang keras, aku belajar otodidak setelah diajarkan oleh temanku yang bisa memainkan biola, dan… aku bisa memainkan lagu dengan biola walaupun tidak sebagus Mayla Fayza, Sharon Corrs, Iskandar Widjaja, Lindsey Stirling, tapi aku bersyukur kalau Allah selalu mendengar doaku dan melihat usahaku selama ini. Ya, setelah 5 tahun lebih, aku akhirnya bisa.. :’)

Saat aku duduk di SMA, mimpiku untuk bisa berkuliah di Kedokteran, ternyata bukan rezekiku. Setelah mamaku meninggal karena penyakit jantung, aku jadi buyar. Buyar dengan mimpiku menjadi dokter spesialis jantung. Ditambah saat itu keluargaku sedang berada di roda bawah kehidupan. Aku berpikir, aku harus selalu menemani papa di sini. Kalau aku sekolah dokter di luar kota, papa pasti kesepian. Akhirnya, aku berdoa sama Allah supaya aku bisa kuliah di jurusan yang cocok dengan minat dan bakatku. Aku suka menulis, aku juga senang dengan suasana sekolah, kenapa aku tidak pernah bermimpi untuk jadi guru atau dosen? Padahal karena gurulah kita bisa menjadi ‘seseorang’, kita bisa berhitung, membaca, menulis, karena guru kita. Akhirnya, aku memutuskan untuk sekolah keguruan dan Alhamdulilah sekarang aku sedang duduk di semester akhir. Doakan yah..

Ternyata, saat aku duduk di bangku kuliah semester awal, akupun juga bermimpi alangkah menyenangkan sekali kalau aku bisa bermain piano dan keyboard. Aku hanya berpikir, jika aku bisa bermain piano dan keyboard, aku bisa menghibur papaku kalau sedang sedih, capek, dengan lagu yang kumainkan. Itu saja. Akhirnya, dengan waktu 6 bulan lebih aku belajar keyboard dan piano, dan sangat mengharukan sekali karena di hari ulang tahunku ke-19 tahun aku dihadiahi papa sebuah keyboard. Alhamdulilaaah :’)


Mimpiku saat kecil sudah terwujud hingga detik ini karena Allah, aku berkerudung karena keyakinanku sebagai muslimah, aku akhirnya bisa memainkan melodi dari alat musik kesayanganku untuk menghibur papa karena Allah, aku bisa berkuliah keguruan karena Allah, dan aku yakin Allah mengizinkanku untuk bisa membanggakan papa, almarhumah mamaku, dan kakakku, September tahun ini dengan kelulusanku sebagai seorang sarjana pendidikan. Amin yaa rabbal alamin…

Mimpiku masih banyak Allah, suatu saat aku ingin sekali bisa memainkan flute dan harpa, aku ingin mendirikan sekolah musik untuk anak-anak yang tidak mampu, aku ingin menjadi dosen dan mengabdi di masyarakat sebagai pendidik, dan… aku ingin selalu bisa menemani papaku dan kakakku di sini, serta selalu membuat mamaku tersenyum di sana. Aku ingin Allah…

"Kawan, ini mimpi-mimpiku, tentunya kalian juga punya mimpi. Mari ceritakan kepadaku, dan kita mohonkan pada-Nya selalu..."

No comments: