Kita
semua pasti pernah merasakan galau. GALAU. Sebuah perasaan yang timbul karena
keresahan hati terhadap suatu hal yang mungkin membuat kita memikirkan tentang
hal tersebut, hingga kita terlalu larut dalam keresahan itu, dan pada akhirnya
kita merasa galau.
Saya yakin tidak ada satu pun orang yang selalu merasa baik-baik saja dalam hidupnya. Saya yakin juga mungkin salah satu dari kalian yang membaca postingan saya ini sedang merasa galau. Sangat mustahil bila ada orang mengaku belum pernah merasa galau dalam hidupnya. Sebelum saya lebih dalam lagi berbagi tentang Galau ini, saya ingin bertanya kepada pembaca sekalian,
Apakah Anda pernah berpikir kenapa Anda merasakan resah?
Apakah
Anda pernah berpikir bahwa keresahan yang Anda rasakan itu ternyata mampu
membuat Anda mengingat Tuhan?
Apakah
Anda pernah berpikir bahwa jika Anda merasa resah itu artinya Tuhan sayang kepada
Anda?
Semoga kita semua pernah berpikir tentang hal-hal itu.
1. Yang pertama kali berhasil membuat kita
galau yaitu diri kita sendiri. Diri
kita lah yang pertama kali mendoktrin perasaan kita sehingga timbulah galau
itu.
2. Kecemasan kita yang akhirnya bisa
menembus pola pikir kita, sehingga galau itu semakin kuat dalam perasaan kita.
3. Ketidakyakinan kita sebagai manusia
yang sedang menurun. Jika kita tidak yakin dengan diri kita bahwa kita bisa
melalui sebuah masalah, galau itu makin berhasil lagi menembus perasaan kita
sampai titik terdalamnya.
Lalu, bagaimana mengurangi rasa galau
itu?
1. Kita harus terus berusaha menjadi pribadi
yang tegar dalam keadaan apapun. Sesulit apapun keadaan kita, hanya Tuhan
dan diri kita sendirilah yang dapat menolong perasaan kita, bukan orang lain.
Jika orang lain turut membantu kita, itu merupakan jalan dari Tuhan dengan
perantara dari orang lain itu.
2. Perbanyaklah berdzikir dan berdoa dalam
keadaan apapun, kapan pun, dimana pun kita berdiri, duduk, dan tidur. Doa dan
dzikir merupakan obat yang paling ampuh mengurangi rasa galau.
3. Selalu
kuatkanlah keyakinan kita tentang
kebesaran Tuhan. Tidak ada satu pun masalah dalam hidup kita yang tidak ada
jalan keluarnya. Pasti Tuhan akan memberikan saat-saat yang terindah jika kita
berhasil melewati kegalauan itu.
4. Berkumpulah bersama orang-orang yang bisa
membawa kita untuk lebih dan lebih mensyukuri kebesaran Tuhan. Orang-orang
yang tulus, ikhlas, akan membantu kita dalam menenangkan hati kita.
5. Berusahalah untuk selalu tersenyum di hadapan orang lain meskipun kita sedang galau,
sangat sedih, dan menangislah kita hanya
di hadapan Tuhan. Hanya Tuhan Dzat yang setia menemani kita dalam keadaan
apapun.
Di sini saya tidak membahas tentang bagaimana langkah agar kita tidak merasa galau, karena hal tersebut sangat tidak mungkin ada dalam hidup ini. Dan, jika ada orang yang mengaku tidak pernah galau, pasti dia sedang berbohong. Merasa galau itu wajar, karena kita punya perasaan. Tapi, jika galau itu membawa kita pada keterpurukan yang sangat mendalam itu yang tidak wajar, artinya kita kalah dengan masalah.
Kita harus selalu belajar untuk berteman
dengan masalah.
Tanpa masalah, mungkin saja kita bisa
melupakan Tuhan.
Tanpa masalah, mungkin saja kita bisa
melupakan kerabat.
Tanpa masalah, mungkin saja kita bisa
melupakan keluarga.
Tanpa masalah, kita bukan siapa-siapa.
Tanpa masalah, kita tidak pernah menjadi
orang berhasil.
Lakukan
yang terbaik yang kita bisa lakukan untuk diri kita. Jika kita belum mampu
melakukan yang terbaik, lakukan hal-hal yang baik untuk diri kita. Jika masih
tidak bisa, teruslah berniat untuk bisa melakukan hal-hal yang baik dan berdoa
agar hal baik tersebut bisa terlaksana.
Jiwa
yang tenang, akan selalu dimudahkan Tuhan dalam keadaan apapun.
Nah,
sekarang jika masih galau-galau, tidak apa, wajar, tapi kita harus ingat bahwa
Tuhan selalu setia menunggu kita untuk mengadu segala kegalauan kita hanya
kepada-Nya. Hanya kepada Allah SWT Maha Penyembuh segala sakit dan kesedihan
hamba-Nya.
SEMANGAT!
No comments:
Post a Comment