Di mulai
pada bulan keempat
ketika masih sunyi
hingga rama-rama
tak berani berlenggak-lenggok
mengitari cahaya idamannya
dari lampion di taman ini
sampai bulan bergeser lagi
masih sunyi saja taman ini
tapi mulai kulihat kau
dari kejauhan
menggenggam secarik kertas
terduduk saja kau
di bangku taman ini
tepat di sebelahku
masih sunyi saja taman ini
hingga kau menaruh kertas itu
berdehem pelan
mungkin
tak mencari perhatianku
hanya saja kurasa kau bingung
tak ada kata-kata
meski sudah bulan keenam
hingga suatu detik ada
rama-rama kembali
mengitari lampion
lincah menyambut suka cita
miliknya atau milik sekitarnya
hingga banyak detik akhirnya
aku luluh pula
seperti keju leleh yang mencair
sekelumit kisahku
jadi santapan bagimu
abaikan siapa kau
hanya saja tertunduk pada kenyamanan
sampai pula tak tersadar
rama-rama mulai menghilang
menyambut suka cita
entah perlahan pergi ke mana
mengikuti dirimu
yang membawa lampion
baru saja ku tahu kini
lampion di taman ini
sengaja kau pasang di sini
hingga bulan ke sepuluh
kau diam-diam
mengambil lampionmu
dan taman ini
kembali sepi
hanya aku
dan secarik kertasmu
yang mulai kaku
karena air mata
No comments:
Post a Comment