Halooo..balik lagi deh saya mulai menulis post di blog hihi..maklum akhir semester banyak banget tugas akhir yang harus diselesaikan. Oke, kita mulai saja curcol saya di blog ini. Tentang apa? Hmm saya terinspirasi dari acara kontes miss-miss-an ala negeri ini yang saya lihat tadi malam di tivi seraya saya mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Oke, lanjuut…
Tadi malam saya melihat acara kontes miss itu di tivi. Pertamanya, saya terpesona loh dengan kecantikan para wanita yang berjejer anggun di atas panggung tersebut. Siapa sih yang tidak mau kulitnya putih, mulus, betis jenjang, kaki indah tidak seperti talas bogor, senyum menawan tidak jeber, bibir tipis bagai kertas, loh? Hahah terserah deh tipis seperti apa yah. Pokoknya wanita-wanita itu cantik deh..jempol buat mereka atas kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Saya sebagai wanita sangat menghargai kelebihan wanita-wanita tersebut.
Namun, di saat mereka sudah berbicara di depan umum. Entah kenapa rasa simpati saya berkurang. Ternyata, sangat disayangkan beberapa dari wanita cantik itu ‘kelihatan’nya lebih bangga menggunakan bahasa asing saat menjawab pertanyaan juri. IH WOW ! Kenapaaaaaa??? Apa bahasa negeri kita begitu rendah dibanding bahasa si negara adidaya itu, mbak-mbak cantik??? Sedih rasanya melihat kejadian seperti itu. Ditambah saya yang mahasiswa fakultas Bahasa, merasakan sendiri betapa sulitnya Bahasa Indonesia itu ! Wong saya yang kuliah Bahasa saja bahasa Indonesia saya masih belang-bentong begitu, bagaimana yang kuliahnya di luar bahasa Indonesia?
Saya sesaat berpikir, kenapa mereka seperti itu? Apa mereka merasa, jika memakai bahasa asing mereka akan terlihat lebih hebat disbanding memakai bahasa negerinya sendiri, Bahasa Indonesia? Apa yang memakai bahasa asing itu pasti pandai orangnya? Apa yang memakai bahasa asing itu ‘eksekutif’? Apa yang memakai bahasa asing itu lebih dihargai oleh orang-orang? Berarti, gembel di luar negeri hebat dong, yah? Kan mereka jago juga tuh bahasa asingnya, bahkan fasih!
Sayang sekali ternyata ajang wanita cantik ini tidak mendorong saya untuk tetap melanjutkan menonton acara tersebut. Kenapa? Ya itu tadi, malas saja melihat wanita Indonesia yang akan menjadi calon duta kecantikan, atau duta apalah nanti untuk Indonesia di luar negeri malah lebih bangga berbahasa asing. Padahal, bahasa asing mereka juga biasa saja. Samalah dengan kemampuan kita-kita yang pas-pasan wae bahasa asingnya.
Ibarat kata, kalau orang Betawi bicara, “nyang pasti-pasti ajedeh bahasanye! Kaga usah gaya-gayaan mpok. Di rumah makan tempe tahu sambel bawang aje ngomongnye bahasa kompeni…etdaaah buseet…rempong!”
Jadi, kalau pemikiran saya. Pemikiran saya nih…wanita-wanita cantik itu akan lebih cantik lagi dalam kontes miss-miss-an itu bila bahasa Indonesianya baik dan benar. Dan, mereka bangga dengan bahasa Indonesia. Toh, mereka itu kan wakil Indonesia nanti diajang kecantikan dan behavior yang ada di luar negeri, mempromosikan Indonesia di sana. Harusnya, mereka bangga dengan bahasa Indonesia. Percuma saja wanita sekolah tinggi kalau ujung-ujungnya hanya mengandalkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya.
Yap, sampai di sini dulu yah curcol saya.. semoga bermanfaat.. matur nuwun…
No comments:
Post a Comment