Friday, November 19, 2010

HATI


Hati...
Siapa yang tahu hati?
Tuhan dan diri anda sendiri.

Bilamanakah anda pernah sakit hati?
Saat ada seseorang yang betul-betul membuat anda jengkel dengan perilaku maupun dengan ucapannya kepada anda.
Bilamanakah anda pernah sakit hati?
Saat ada seseorang yang melupakan anda, padahal anda sama sekali tidak melupakannya.
Bilamanakah anda sakit hati?
Saat ada seseorang yang membicarakan anda di belakang anda dan dia memfitnah anda kali itu.
Bilamanakah anda sakit hati?
Saat ada seorang teman anda yang munafik pada anda.
Bilamanakah anda sakit hati?
Banyak hal yang saya rasa dapat membuat anda sakit hati.



Benarkah kata saya tadi?
Karena saya pun pernah mengalami itu.
Bahkan rasa itu ada sampai saat ini.
Itu karena hati.

Hati, hati kita siapa yang tahu.
Mungkin sekalipun orangtuamu pun tidak akan tahu.
Mungkin sekalipun kakak adikmu pun tidak akan tahu.
Mungkin sekalipun sahabatmu tidak akan tahu.

Bila hati sudah bertindak tidak ada yang mampu menghalanginya selain Tuhan dan anda sendiri.
Baik buruknya hati anda sendiri yang menciptakannya.

Saya sendiri yang kala ini sedang mengalami sakit hati pada seseorang
Saya bersikeras untuk membuangnya jauh-jauh.
Walaupun itu terasa sangat berat sekali.
Apalagi saya tidak kenal dengan sosok ini bahkan bertemu sekalipun.
Hati saya saat itu benar-benar tidak mau memaafkan dirinya.
Karena saya rasa sosok ini tidak perlu untuk dimaafkan lebih baik dihilangkan bayangannya.

Namun, kita coba berpikir lebih dalam lagi.
Awali dengan pikirkan apa saja yang sudah anda lakukan pada orang lain.
Pikirkan apa anda pernah mengucap sesuatu yang mungkin dapat menyakiti hati orang lain?
Pikirkan apa anda pernah bertingkah aneh untuk menarik perhatian orang lain supaya anda mendapat dukungan untuk membenci orang yang mungkin anda kesali?
Pikirkan, pikirkan, lebih dalam.
Saya, anda, dan kalian yang tahu sendiri tentang jawaban dari pertanyaan di atas itu.
Mungkin kalian akan merasa terenyuh atas jawaban dari hati anda, jika anda menghayati segala kesalahan yang anda buat pada orang lain sehingga orang lain itu menjadi sakit hati pada anda.
Jangan tanya pada saya kenapa saya tahu? Itu yang menjawab adalah hati.

Yang perlu anda tahu, hati seseorang lebih kuat dari apapun yang anda miliki dalam diri anda.

Hati itu adalah nurani.
Hati adalah pikiran anda.
Hati adalah jiwa anda.
Hati adalah perilaku anda.
Hati adalah apa yang anda rasakan.
Hati hanya Tuhan dan anda yang tahu.

Saya yakin semua orang yang lahir ke dunia ini pasti memiliki sisi kebaikan sekalipun dia tukang pasung sekalipun.
Di mana hati akan berbicara jika anda sudah melewati batas emosi yang sudah tidak terkontrol lagi.
Sebenci-bencinya anda pada orang lain, buanglah perlahan.
Sebenci-bencinya anda pada perilaku orang lain, hilangkan dari hidup anda.

Jika anda benci dengan perilaku orang lain, benci saja pada perilakunya jangan pada orangnya.
Jika anda benci dengan sikap labil orang lain, benci saja pada sikap labilnya itu jangan pada orangnya.
Jika anda benci dengan cara berpikir orang lain yang aneh, benci saja pada cara berpikirnya itu jangan pada orangnya.

Bila anda sudah sangat benci pada orangnya, lupakan orang itu dan anggap saja dia bayang-bayang yang akan hilang dalam hidup anda. Anggap anda tidak pernah mengetahui orang itu. Anggap anda tidak pernah mengenal orang itu.
Dengan begitu hati anda akan tenteram.

Jika suatu hari orang yang anda benci meminta maaf pada anda karena mengaku salah, dia mengulurkan tangannya, pandanglah dalam-dalam matanya.
Jika hati anda berbicara, "Segala kesalahanmu kumaafkan" maka raihlah tangannya dan sambutlah dia dengan pelukan.
Di mana saat itu orang yang anda benci akan benar-benar merasa seperti orang yang paling hampa di dunia ini karena pernah menyakiti hati orang lain karena mengikuti pikirannya yang sedang emosi.
Berikan senyuman padanya, dan kau akan melihat pancaran kebaikan dalam diri manusia terhias padanya.

Hati
Hati
Hati hati dengan hati
Karena hati tidak ada yang mengetahuinya
Hati
Hati
Hati hati dengan hati
Jika hati sudah bertindak, maka hanya anda sendiri yang mampu mengendalikannya.


No comments: