Friday, November 19, 2010

Saya adalah saya

Saya adalah saya...

Saya dulu sering berpikir alangkah senangnya ya jika menjadi anak lain

yang selalu diizinkan orangtuanya pergi kemana saja
siang, malam, bebas waktu pulang ke rumah kapan saja

yang selalu diberikan orangtuanya apa saja keinginan anaknya
segala bentuk gadget, maupun benda lainnya yang diinginkan anaknya

yang selalu dibebaskan untuk membeli apa saja jika pergi bersama temannya
yang selalu dibebaskan untuk membelanjakan uangnya dalam bentuk apapun jika bepergian dengan teman ataupun kekasihnya ataupun siapapun itu namanya

yang selalu diberikan uang berlebihan untuk menyenangkan anaknya
kapanpun, dimanapun anaknya berada
walaupun hanya bepergian untuk jalan-jalan

Tapi, semakin saya berpikir tentang semua itu malah semakin membuat saya bangga menjadi diri saya sendiri
Saya bangga memiliki orangtua seperti orangtua saya, Papa dan almarhum Mama
Ya, karena mereka saya menjadi seperti ini

Sangat bodoh sekali jika saya merasa kurang beruntung dibanding anak lain
Sebaliknya, saya sangat bersyukur pada Allah karena telah memberikan orangtua yang begitu sangat menyayangi saya dan membentuk diri saya seperti ini.

Ternyata saya lebih beruntung dibanding anak lain.
Saya adalah saya
Saya bangga dengan kedua orangtua saya
Yang saya bisa teladani dari mereka adalah...
karena mereka selalu mengajarkan kepada saya tentang hidup sederhana baik fisik maupun materi
Almarhum Mama saya selalu bilang :

anak perempuan jangan dandan berlebihan, sekalipun kamu hanya bertandang ke rumah saudaramu.

Orang akan menyukai diri orang lain jika dia alami, bukan hanya soal fisik tapi pribadi diri orang itu sendiri.
Bukan masalah jika kamu tidak memakai lipstik, maupun bulu mata yang menawan dan menambah anggun dirimu.
Kecantikan seorang wanita itu sesungguhnya terpancar dari dalam hati dan dirinya.
Apa guna jika wanita itu cantik, tapi pribadinya malah membuat kecantikan hilang?
Apa dengan gaun yang anggun seorang wanita menjadi cantik?
Tidak.
Kecantikan dari dalam hatimulah yang akan membuatmu menjadi anggun dan berkharisma di mata orang lain.


ya, dulu saya sering berpikir dan merasa iri dengan anak perempuan yang cantik.
yang biasa memakai gaun indah, dan mereka semakin menawan dengan gaun itu.
yang biasa berdandan hebat meskipun hanya ke mall saja.
yang biasa memakai sepatu hak tinggi kemanapun mereka jalan bersama temannya.
yang biasa membawa gadget termewah yang digandrungi remaja.
yang dengan tangan serta kaki mulus mereka, mereka amat senang memakai pakaian yang terbuka.
yang dengan kecantikan salonnya kulitnya mereka terlihat amat sangat bersih, jerawat sedikitpun tidak ada.
yang dengan telapak tangan halusnya mereka memakai cincin serta aksesoris yang lucu dan cantik.

Sedangkan saya,
saya lebih nyaman memakai jeans dan t-shirt ataupun kaos
saya lebih suka memakai sepatu kets yang memang aman jika saya hujan-hujanan
saya lebih suka membawa handphone biasa yang penting bisa untuk sms,telfon, bukan gadget mewah tapi yang pasti itu suatu benda yang berkesan untuk saya karena itu adalah hadiah dari Papa.
saya tidak pernah seheboh anak perempuan lain yang jika jerawatnya mulai tumbuh.
saya tidak pernah berpikir sekalipun untuk ke salon meskipun hanya untuk potong rambut. entah kenapa saya tidak suka mencium bau salon.
dari dulu hingga kini rambut saya ya dipotong oleh mama atau kakak saya. Hasilnya? Saya salut memiliki kedua wanita terbaik ini dalam hidup saya. Hasil rambut saya sama bagusnya dengan rambut orang yang potong di salon.
Untuk merawat kulit ya saya hanya memakai body lotion, dan pelembab, kemewahan paling banter yang ada adalah cream lulur yang ternyata juga jarang saya pakai.
Telapak tangan saya? tidak halus. wong nyapu, nyuci piring, bahkan sesekali membantu papa nyuci mobil, bahkan saat SMP saya pernah bantu Papa benerin genteng.
Saya tidak suka pergi ke mall, saya lebih suka pergi ke tempat yang dingin, sejuk, dan bisa merelaksasikan otot-otot yang tegang karena aktivitas padat seperti Lembang, Puncak.
Aksesoris wanita? Saya hanya suka memakai gelang dan cincin bernuansa etnik.
Saya tidak suka ke tempat-tempat ramai, dimana saya harus berusaha teriak-teriak di sana, loncat-loncat, saya tidak suka nonton konser.
Saya lebih suka menonton recital atau orchestra dimana saya bisa menemukan sebuah ketenangan saat musik classic dan penyanyi opera mulai dengan aksi mereka. Itu sangat menakjubkan bagi saya.
Dan satu inilah yang selalu disayangkan teman-teman saya, dimana saya tidak suka memakai benda-benda yang sedang in di kalangan muda-mudi. Entah itu jam, ataupun gadget sekalipun.
Saya lebih suka memakai benda yang jauh lebih memberi kesan dan kenangan dibanding benda yang sedang digandrungi masyarakat.
Saya lebih suka memakai benda-benda peninggalan almarhum Mama saya, entah itu jam, tas, ataupun apapun bentuknya dan benda-benda yang dibelikan oleh Papa saya.

Ya, itulah saya..saya adalah saya.
Saya adalah apa yang diajarkan oleh orangtua saya sejak kecil, jadilah saya.

Saya ingat kata almarhum eyang saya yang semasa muda aktif di dunia penerbangan Indonesia, "Tetap jadilah sosok yang sederhana di tanah manapun kamu menginjakkan kakimu saat itu, karena sederhana akan selalu membuatmu kaya di mata orang lain"

Ya, kata-kata itulah yang juga menjadi motivasi saya selama ini untuk selalu bisa menjadi diri sendiri dengan kesederhanaan yang ditanamkan oleh keluarga saya sejak kecil. Eyang saya bersama teman-temannya yang membuat radar penerbangan pertama di Indonesia, dan mereka angkatan pertama di sekolah tinggi ilmu penerbangan di Curug. Saya kagum dengan sosok eyang saya yang kaya bahasa dunia, padahal beliau bukan orang bahasa, saya kagum dengan eyang saya yang sudah berkeliling dunia tapi saat beliau balik ke Indonesia, beliau tetap menjadi sosok pria Jawa, dengan logat basa Jawa yang kental dari mulutnya. Saya kagum dengan eyang saya yang sangat pintar dalam bidang Fisika, sampai-sampai tugas Fisika kakak saya saat di SMP pernah beliau kerjakan karena Papa saya nyerah di tengah jalan hahaha...

Ya,saya bangga hidup bersama keluarga saya.
Bukan perkara jika saya tidak diizinkan untuk pulang ke rumah malam seperti anak lainnya.
Bukan masalah besar jika tangan saya tidak menggenggam gadget mewah.
Bukan persoalan jika wajah saya tidak seputih orang yang melakukan perawatan wajah.
Bukan menjadi sebuah dilema jika saya tidak pernah merasakan hawa salon.
Bukan hal yang membuat kiamat jika saya tidak bisa dandan.
Bukan sesuatu yang mencekam jika saya tidak memakai gaun anggun.
Bukan sebuah ketinggalan zaman jika saya tidak pernah beli barang-barang perempuan yang sedang in di masyarakat.
Bukan perkara besar jika saya tidak cantik seperti anak perempuan lain.

Namun, yang menjadi persoalan bagi saya adalah jika,
keyboard kesayangan saya dijual kepada orang lain,
biola kesayangan saya yang dijual kepada orang lain,
sepatu kets kesayangan saya yang dibuang karena sudah belel,
celana jeans favorit saya yang diloakan karena sudah belel dan kusam,
guling doraemon saya yang diberikan kepada orang lain,
komik-komik saya yang dikasih orang lain,
benda-benda untuk membuat scrapbook yang saya punyai dibuang tong sampah,
dvd horor koleksi saya yang dijual pada pedagang dvd jalanan,
boneka monyet saya yang bernama Mino dikasihkan ke orang lain,
dan...
saya ditinggal Papa dan Mba Ulan pergi lama-lama, dan saya harus sendirian di rumah.
hal-hal itulah yang akan membuat saya sedih..

Saya adalah saya
Saya bangga dengan menjadi saya sendiri
Saya percaya dengan kemampuan yang saya miliki saat ini, karena belum tentu orang lain mampu.
Saya percaya dengan semua yang ada di dalam diri saya nantinya akan memberikan potensi yang bermanfaat bagi orang lain jika saya sungguh-sungguh.
Saya percaya bukan kecantikan maupun kemewahan yang menjadi seseorang terkenal dan hebat.
Kesederhanaan baik tindak tutur maupun perilaku serta sikap dan sifat yang akan membawa seseorang menjadi orang yang handal di masyarakat nantinya, tentunya dengan doa dan usaha yang kuat.

Saya adalah saya
Orang lain adalah dirinya sendiri
Bukan saya
Dan saya, anda sekalipun tidak perlu merasa iri dengan segala bentuk kemewahan yang dimiliki orang lain.
Karena yang membuat saya, anda, berada dalam kemewahan adalah dir kita sendiri.
Saya, anda, dan kalian sendiri yang akan memilih jalan apa yang kita tempuh untuk meraih kemewahan itu. Cara material (harta), fisik, ataukah lewat intelektual dan kerendahan hati..

Meskipun kau tidak memiliki mobil termahal sekalipun
dan pakaian emas yang membalut dirimu
kau akan kaya dengan hal berbeda yang kau miliki dalam diri
sedangkan orang lain belum tentu mampu untuk melakukannya..

2 comments:

Unknown said...

bgus banget,,, saya rasanya jd termotivasi dengan tulisan mbak. saya yang setiap hari selalu merasa bahwa "orang lain saja bisa kenapa saya tidak" yang membuat saya selalu berusaha agar mampu memiliki seperti apa yang mereka miliki. walaupun semua tidak saya peroleh dengan drastis, semua perlu perjuangan hingga akhirnya saya mendapatkannya. tapi dengan tulisan mbak ini saya sadar, bahwa kesederhanaan dapat membuat seseorang terlihat tampan dan cantik... teima kasih atas semua tulisan yang memotivasi saya...
dan terima kasih atas judul di atas. " Saya Adalah Saya"

DHINAR A FITRIANY said...

iya terimakasih juga yah sudah membaca tulisan saya...cantik dan tampan, kaya, serta semua hal yg sifatnya duniawi itu semua bisa kita dapatkan dengan cepat bila kita dikuasai oleh semua hal itu. Tapi, kesederhanaan, kharisma seseorang itu hanya bisa kita dapatkan dari dalam diri kita sendiri. dari hati ini..kita semua sama, ciptaan Tuhan dan tidak mungkin Tuhan membeda-bedakan hamba-Nya satupun. jadi diri sendiri dengan segala kemampuan yg kita punya itu lebih membanggakan daripada kita memakai topeng orang lain di wajah kita sendiri. semoga bermanfaat yah..