WAH INI DIA!

Kadang ini
seperti menamparku
keras-keras
Rasanya tapi berbeda
dengan tamparan ala Paskibra
yang artinya "Selamat, Kau Berhasil, Dik!"
Tidak, jelas ini
rasanya beda sekali
Sudah keras, menohok hati pula
Ketika sebagian yang lain
berjalan berpasangan
menuju satu singgasana mewah
untuk keduanya
Menebar senyum bahagianya
dan sehabis itu menebarkan
kehangatan mereka
dan menunjukkan
sekumpulan kisah-kisah
romantis mereka
Aduh!
Lagi-lagi aku ditampar
dengan jutaan pertanyaan
yang isinya sungguh sama
Oleh mereka
Mereka yang
sudah lengkap
sempurna, berpasangan
baik yang tua
bahkan yang muda
Tidakkah cukup
mereka simpan pertanyaannya
dengan doa-doa
untukku?
Sungguh, aku hanya bingung
menjawab dengan kata-kata
apalagi?
Jika beberapa bulan lalu
pertanyaan mereka sama saja?
Ya, cukup mereka simpan saja
pertanyaan mereka
jadi doa bagiku
Hanya satu yang kali ini
kuberitahu pada mereka
sebagai jawaban:
"Yang namanya jagoan datangnya selalu belakangan
Begitu jagoan datang
Para oknum bermodus
akan pulang dengan sendirinya
Ya, begitulah jagoan
tak mesti berperang
merebut hati sang Putri
tak perlu bermodus
mencari simpati
dari si Raja dan si Ratu
Cukup saja dia datang
di waktu yang tepat
membawa
sekian banyak kepastian
Tentulah, si Raja dan si Ratu
akan menyambutnya
dengan baik
Wah ini dia, orangnya!
Ya, jagoan,
selalu muncul terakhir
selalu jadi yang pertama"
Kuharap, jawabanku kali ini
tidak menampar balik
pertanyaan mereka
Cukup saja kujawab itu