Sunday, July 17, 2011

Kisah Di Sepanjang Pohon Cemara

Ini tentang sebuah rasaku

Aku si pria yang berpenampilan cukup menarik

Kurasa

Meski wajahku tak terlalu tampan bak pangeran

Tapi aku bersyukur dengan semua hal sering terjadi di dalam hari-hariku

Pagi itu aku terkesima bersama kawan karibku si matahari

Dan juga matahati

Ketika kulihat sesosok wanita bergaun krem soft dengan sebuket bunga matahari di pelukannya

Kuhampiri ia

Haha

Ya ampun kenapa dia berlari

Apa wajahku terlalu seram untuknya? Haha

Aku jadi malu sendiri

Hai, tunggu aku bukan orang jahat

Kataku seperti di film film romantis zaman ayahku muda

Ya, berhasil caraku !

Wanita itu terdiam dari langkah seribunya dan perlahan menengokkan wajahnya

Ya Tuhan…apakah ini bidadari?

Ah bukan, bukan..mana ada bidadari di kesendiriannya seperti ini

Tapi, setelah dia mulai tersenyum padaku dan menjambatkan jarinya

Wah, kawan ! Mungkin terlalu gombal sepetinya jika aku mengatakan dia lebih cantik dari bidadari

Sejujurnya, dia sangat cantik dengan senyumnya dibandingkan dengan wajah sendunya itu

Kutelusuri jalan panjang dan rindang dengan pohon cemara di kiri kananku

Tentu bersamanya

Bercerita ini dan itu

Terkadang tertawa, bahkan terdiam seribu bahasa

Ya, kisah sepanjang pohon cemara

Sungguh mengesankan

Tapi jangan kau kira dia mau bersamaku

Saat di tengah perjalanan, dia jelas-jelas menolakku

Dengan mengatakan

Waktu belum berpihak dengan kita

Baiklah kawan..aku rela

Selama aku masih bisa melihat dirinya tersenyum

Aku tenang

Dan ini bukan gombal

Karena aku bukan tipe pria penggombal dengan seribu harapan dari bibirku

Baiklah aku yakin waktu terus bersama kami

Aku dan dia punya jalan masing-masing yang harus kutempuh

Dia akhir jalan panjang itu, ada dua jalan.

Aku memilih ke kiri

Dan

Dia memilih ke kanan

Seketika itu aku dan dia saling tersenyum

Selamat tinggal wanita matahariku

Waktu bukan tidak berpihak pada kita

Tapi dalam hidup selalu terikat dengan pilihan

Sampai jumpa wanita matahariku!

Aku di sini ingin melihat senyummu, selalu..



No comments: